


Sejarah & Tujuan LPK Santo Alberto
Sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa depan. Demikian pulalah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto tidak terlepas dari sejarah. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Santo Alberto Medan. Cerita sejarah gedung dan lahan dimana Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto sekarang berada, dimulai dari Lembaga Teknik Katolik (LTK) Santo Thomas Medan. Seiring berjalannya waktu, gedung dan lahan yang sama beralih juga penggunaannya menjadi Politeknik Santo Thomas Medan, sebelum menjadi naungan legal bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto.
Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan
Sesuai dengan Visi dan Misi Keuskupan Agung Medan, yaitu turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan didirikan pada tahun 1992. Lembaga ini beralamat di Jalan Matahari Raya No. 84-A Medan Helvetia. Tujuan pendirian lembaga ini adalah untuk melatih anak-anak yang putus sekolah agar memiliki kemampuan kerja di bidang merawat, memperbaiki, merakit dan operator di bidang otomotif, jaringan instalasi listrik, elektronika dan komputer. LTK Santo Thomas Medan mendapat sertifikat izin penyelenggaraan latihan kerja dari Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1992, dengan klasifikasi izin “A”. Pada tahun 1998 LTK Santo Thomas Medan mendapat izin tetap dari Depnaker Provinsi Sumatera Utara, dengan nomor izin 636-4/W2/1998. Direktur pertama Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan adalah Fr. Johan van Roosmalen, CMM. Jurusan yang dikelola pada awal beroperasinya lembaga ini pada tahun pelatihan 1994/1995 adalah: Jurusan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Instalasi Listrik, dan Jurusan Teknik Elektronika Komunikasi Pada tahun 1998 sesuai dengan permintaan kebutuhan calon peserta pelatihan, maka dibuka Jurusan Administrasi Bisnis Komputer. Secara kualitas dan kuantitas program pelatihan ini dari tahun ke tahun semakin meningkat dilihat dari segi jumlah peserta pelatihan. Pada tahun 2000 peserta pelatihan mencapai sebanyak 380 orang. Tamatannya dengan cepat memperoleh pekerjaan yang layak dengan rata-rata waktu tunggu tiga bulan.
Politeknik Santo Thomas Medan
Setelah beberapa tahun berjalan, Alumni Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan menyampaikan informasi bahwa mereka yang telah bekerja mengalami kesulitan untuk dapat naik jenjang jabatan karier dan golongan gaji. Hal itu disebabkan karena mereka dianggap tamatan setara STM (SLTA) plus. Selain informasi dari para alumni ada juga saran-saran dari masyarakat bahwa perlu dibuka atau dikembangkan Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan menjadi Lembaga Pendidikan Formal setara D3 dengan jurusan yang sama dengan Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan. Memperhatikan hal tersebut dan saran dari mitra perusahaan Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas, maka dibentuklah Panitia Studi Kelayakan Pembukaan Program D3 atau sejenisnya pada tahun 2002 oleh Yayasan Santo Thomas Medan sesudah ada izin prinsip dari Keuskupan Agung Medan. Dalam Studi Kelayakan Pembukaan Program D3 atau sejenisnya ini dibentuk susunan panitia sebagai berikut:
Pelindung | : | Keuskupan Agung Medan |
Penasehat | : | Drs. Adat Tarigan, Drs. Tunggul Sihombing, MA |
Ketua | : | Drs. Lasman Manurung |
Sekretaris | : | Kolombus Siringo-ringo, ST |
Anggota | : | Kosmas Manalu,ST , Drs. Hudson Siahaan, Antonius Simbolon,ST ,Honorius Sihaloho, SFT , Aden Sinaga , Cornelius Simbolon |
Panitia melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga dapat terbit Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan No. 137/D/O/2003 tentang izin penyelenggaraan program-program studi dan pendirian Politeknik Santo Thomas Medan. Pada akhirnya Lembaga Teknik Katolik Santo Thomas Medan berubah menjadi Politeknik Santo Thomas di bawah naungan Yayasan Santo Thomas Medan. Perguruan Tinggi Politeknik Santo Thomas Medan mengolah empat program studi, yaitu:
- Program Studi Teknik Instalansi Listrik
- Program Studi Teknik Elektronika Industri
- Program Studi Teknik Mesin Perawatan dan Perbaikan
- Program Studi Manajemen Informatika
Setelah keluar izin Politeknik Santo Thomas Medan beserta izin keempat Program Studi tersebut, maka dilaksanakan penerimaan mahasiswa baru mulai tahun akademik 2003/2004. Perpanjangan izin penyelenggaraan untuk keempat Program Studi pada Politeknik Santo Thomas dikeluarkan pada tahun 2006.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto
Tertanggal 20 Agustus 2021 dengan Nomor Surat 0532/E/OT.00.00/2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dari
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia membuka program penggabungan atau penyatuan Perguruan
Tinggi Swasta (PTS). Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan
mutu dan pemerataan layanan pendidikan tinggi menuju perguruan
tinggi kelas dunia melalui strategi rasionalisasi jumlah perguruan
tinggi (right sizing). PTS yang lolos menjalani program
penggabungan ini akan mendapat bantuan dana Akselarasi Program
Penggabungan atau Penyatuan PTS dari pemerintah. Program
pemerintah ini disambut baik oleh pihak Keuskupan Agung Medan,
selaku pemilik Politeknik Santo Thomas. Pada awal tahun 2022
Politeknik Santo Thomas resmi melebur ke Unika Santo Thomas Medan.
Dengan penggabungan tersebut, gedung dan lahan Politeknik Santo
Thomas dikembalikan kepada Keuskupan Agung Medan. Mengingat
kebutuhan pada saat ini, dan memperhatikan program Pemerintah
Republik Indonesia yang memprioritaskan pengembangan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global, Mgr, Kornelius
Sipayung, OFM Cap, selaku Uskup Agung Keuskupan Agung Medan
memutuskan untuk menggunakan gedung dan lahan tersebut menjadi
Lembaga Pelatihan Kerja. Setelah menjalani renovasi, pada bulan
November 2021 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto dimulai.
Yayasan Pendidikan Santo Alberto menjadi naungan legal bagi LPK
Santo Alberto.
Adapun susunan kepengurusan Yayasan Pendidikan Santo Alberto
sebagai berikut:
Dewan Pembina
Ketua | : | Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap |
Sekretaris | : | RP. Michael Manurung, OFMCap |
Anggota | : | RD Ferdinandus Saragih |
Dewan Pengawas
Ketua | : | Dr. Junimart Girsang, SH, MBA, MH |
Wakil Ketua | : | dr. Sofjan Tan |
Sekretaris | : | Hendry Wigin |
Anggota | : | dr. Indra Wahidin |
Dewan Pengurus
Ketua | : | Martinus Tjipto, SH, MKN |
Wakil Ketua | : | Benyamin Sjofian Winata |
Sekretaris | : | RP Daniel Erwin Manullang, OFMCap |
Bendahara | : | RP Yosep Yuki Hartandi, CDD |
Anggota | : | Ir. Ferry Iskandar , Hasustan Kosim, SH , Johanes Siegfried,SE |
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto didirikan dengan arah dan tujuan yang jelas. Lembaga Pelatihan Kerja ini didirikan dengan nama pelindung Santo Albertus Magnus. Selain itu arah dan tujuan dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto ditampakkan lewat Visi dan Misi.
Santo Albertus Magnus sebagai Pelindung Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Yayasan Pendidikan St. Alberto menjadikan Albertus Magnus sebagai pelindung. Berdasarkan informasi yang dikutip dari https://id.wikipedia.org/ Albertus Agung (Magnus) lahir sebagai Albert dari Lauingen, Schwaben antara tahun 1193 dan 1206, mungkin 1193. Ia memperkenalkan ilmu-ilmu Yunani dan Arab ke berbagai universitas Eropa dan telah dijuluki yang Agung selama hidupnya. Hari pestanya dilangsungkan pada 15 November. Setelah belajar sastra dan kedokteran di Italia Utara (Venesia, Padova) pada tahun 1223 (atau 1229), ia menjadi anggota Ordo Dominikan di Padova. Dia belajar teologi mungkin di Paris sebelum tahun 1233, setidaknya di Köln, di mana dia mengajarnya pada tahun 1228. Karya pertamanya adalah komentar tentang Pseudo-Dionysius. Selama masa jabatan pertamanya sebagai dosen di Köln, Albertus menulis Summa de bono setelah berdiskusi dengan Philippus Cancellarius Parisiensis mengenai sifat transendental makhluk.
Dia kemudian memasuki konven St. Blasius, Regensburg (1237-1240), Hildesheim, Freiburg, Strasbourg, dan pada tahun 1241, Paris, di Universitas Paris, konven Dominikan pertama di rue Saint-Jacques (Konven Yakobin, di bawah wewenang Guerikus dari Saint-Quentin, Dominikan Jerman pertama yang mencapai status ini. Pada tahun 1245 ia memperoleh jabatan master teologi di sana) ia menjadi master utama, menggantikan Guerikus dari Saint-Quentin, hingga tahun 1248. Di Paris (selama tiga tahun) dan di Köln (selama empat tahun, hingga tahun 1252). Selama waktu ini, Thomas Aquinas (1225-1274) mulai belajar di bawah Albertus. Pada tahun 1248 Albertus mendirikan Sekolah Tinggi Teologi (Studium generale) untuk Dominikan di Köln, yang ia pimpin sebagai master utama hingga tahun 1254. Selama abad ke-XIII, filsafat Aristoteles, Logica Nova ditemukan kembali pada abad ke-XII, terutama melalui perantara penerjemah bahasa Arab setelah pembaruan ajaran yang dimulai oleh Petrus Abelardus. Selama tinggal di Paris itulah Albertus Agung membiasakan diri dengan tulisan-tulisan filsuf Yunani yang akan mempengaruhi semua karyanya. Memang, sebagian besar karyanya terdiri dari parafrase Aristoteles, sementara kadang-kadang menambahkan beberapa komentar.
Pada tahun 1250, ia membahas tentang pelangi dalam bukunya De Iride. Antara tahun 1250 dan 1254, ia menulis dua kontribusinya untuk alkimia: Meteora dan De mineralibus. Pada tahun 1252, dia menjadi pendamai, dalam hal ini antara kota Köln dan uskup agungnya. Dari tahun 1254 hingga Juni 1257 ia terpilih sebagai provinsial superior (memimpin sekelompok biara) Jerman (provinsi Teutonik), yang membuatnya mengunjungi sekitar lima puluh biara dengan berjalan kaki. Pada tahun 1256-1257, ia tinggal bersama kuria kepausan, mungkin sebagai pembaca studium kuria. Pada tahun 1257, ia kembali menjadi guru di Köln. Pada tahun 1259, di kapitel umum ordo Dominikan Valenciennes, ia mengatur bersama Thomas Aquinas, para master Bonushomo Britto, Florentius, dan Petrus (kemudian Paus Inosentius V) mendirikan ratio studiorum atau program studi untuk Dominikan.
Pada 1260, ia diangkat menjadi uskup Regensburg oleh Paus
Aleksander IV, tetapi setelah tiga tahun, ia meminta Paus Urbanus
IV dan memperoleh izin darinya untuk meninggalkan jabatannya.
Dipertahankan di kuria, ia ditugaskan sebagai pengkhotbah pada
1263 "di Jerman, Bohemia dan negara-negara berbahasa Jerman
lainnya", perang salib (ketujuh berakhir pada 1254), hingga
Oktober 1264. Ia kembali mengajar dan konsiliasi: di Würzburg
(1264), di Strasbourg (1267), di Köln (1270).
Tidak puas dengan karya Aristoteles, ia mengerjakan ensiklopedia
sebanding De animalibus dengan pemahaman:
- Klasifikasi semua fauna Eropa Utara yang dikenal pada masanya
- Penjelasan rinci tentang reproduksi serangga, pertumbuhan ayam, ikan dan binatang menyusui.
Risalah besar ini selesai pada sekitar tahun 1270, mencakup dua puluh enam buku. Sembilan belas pertama adalah komentar tentang karya Aristoteles, berikut ini dikhususkan untuk hewan yang berjalan, terbang, berenang, dan merangkak dalam klasifikasi yang terinspirasi oleh Plinius Tua. Dalam buku-buku terakhir ini, dia banyak menggunakan bahan-bahan Liber de natura rerum oleh Thomās Cantipratensis. Karya ini, yang akan tetap terisolasi pada masanya, kontras dengan karya-karya pendahulunya seperti Isidorus dari Sevilla dan mencakup lebih banyak deskripsi berdasarkan pengamatan aktual.
Namun untuk waktu yang lama, zoologi akan tetap menjadi cabang teologi di mana hewan akan dipelajari untuk simbol-simbol surgawi yang mereka sampaikan. Albertus Agung juga menulis ensiklopedia serupa untuk mineral, De mineralibus dan untuk nabati, De vegetabilibus. Karya terakhir ini mencakup studi tentang efek masing-masing cahaya dan suhu pada pertumbuhan tanaman, serta pertanyaan tentang sambung tunas. Albertus Agung tampaknya menjadi orang pertama yang mengisolasi arsen; dia juga bereksperimen dengan senyawa kimia peka cahaya, terutama perak nitrat. Karya-karya ini kaya akan pelajaran sejarah dan mengajarkan kita, misalnya, bahwa Albert hanya tahu penggunaan kalium nitrat untuk pembuatan asam nitrat atau jelatang masih disebut sebagai serat tekstil pada waktu itu.
Pada tahun 1274, setelah meratapi kematian muridnya Thomas Aquinas, seorang teolog terkenal, ia berpartisipasi dalam Konsili Lyon II. Pada tahun 1275, ia meresmikan Biara St. Vitus, Mönchengladbach. Pada sekitar tahun 1276-1277 dia melakukan perjalanan terakhir ke Paris untuk mendamaikan permusuhan (namun gagal) para teolog universitas terhadap filosofi Yunani dan Arab yang dia miliki lebih dari siapa pun, (É.-H. Weber). Ia meninggal di Köln pada tanggal 15 November 1280. Makamnya dapat ditemukan di Gereja Sankt Andreas, Köln. Meskipun jasadnya ditemukan tidak membusuk pada penggalian pertama tiga tahun setelah kematiannya, pada penggalian 1483 hanya kerangkanya yang tersisa. Albertus dibeatifikasi pada tahun 1622. Ia dikanonisasi dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja pada tanggal 16 Desember 1931 oleh Paus Pius XI dan santo pelindung ilmuwan alam pada tahun 1941.
Visi dan Misi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto
Semangat dan teladan St. Albertus Magnus menjadi acuan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Yayasan Pendidikan St. Alberto dalam merumuskan visi dan misi. Adapun Visi dan Misi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Santo Alberto sebagai berikut:
Visi
Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan profesional di bidangnya untuk menghadapi persaingan di era globalisasi.
Misi
- Melaksanakan pelatihan kerja berbasis kompetensi (off the job training) dan pemagangan (on the job training) serta melaksanakan Uji Kompetensi (UJK) dalam rangka penempatan lulusan.
- Mengembangkan program, sarana dan prasarana pelatihan sesuai kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar kerja.
- Mengembangkan manajemen mutu kelembagaan dengan akreditasi.
- Melaksanakan penyuluhan dan penyebaran informasi pelatihan kerja untuk meningkatkan kesadaran calon tenaga kerja untuk membekali diri dengan kompetensi.
- Menyelenggarakan pelatihan kerja sama dengan lembaga pendidikan formal dan lain-lain dalam upaya penyiapan tenaga kerja terampil dan uji kompetensi.
- Menjalani kerja sama dengan pihak pengusaha dan masyarakat dalam upaya pemanfaatan sarana dan prasarana melalui kerja sama sewa-menyewa peralatan dan fasilitas lainnya.
Galeri

St. Thomas Aquinas Hall

Peresmian Toko Almasa Apparel

Toko Almasa Apparel Jl. Letjen Suprapto No. 2E

Pakaian Liturgi
